Laman

Kamis, 19 Maret 2009

proklamasi

Ini adalah fakta baru yang kutemukan, semoga bisa menjawab pertanyaan kita sbelumnya tentang mengapa bung kecil (sutan sjahrir) memilih absen saat sokarno-hatta membaca teks proklamasi :

Jalan Maluku 19, menteng, Jakarta, dua hari sebelum proklamasi. Soebadio sastrosatomo, kala itu 26 tahun, bertamu ke rumah sjahrir. Badio begitu soebadio biasa disapa, adalah pengikut sjahrir yang setia. Kelak keduanya bersama-sama mendirikan Partai Sosialis Indonesia. Siang terik. Badio haus luar biasa. Sjahrir menawari anak muda itu minum, tapi Badio menolak. Itu hari dibulan ramadhan: badio sedang puasa.
Ada yang tak biasa pada sjahrir hari itu: rautnya sumpek. Sebelumnya si bung kecil baru saja bertemu Soekarno yang mengajaknya bermobil keliling Jakarta. Di jalan, terjadi perdebatan serius antara Soekarno dan bung kecil. Soekarno berpendapat bahwa tak ada tanda-tanda jepang bakal mnyerah kepada sekutu, dia membantah kabar yang dibawa oleh Sjahrir sebelumnya bahwa jepang telah menyerah kepada sekutu.
Sjahrir mengatakan ini sebelum soekarno-hatta berangkat ke Dalat, Vietnam, untuk bertemu dengan Marsekal Terauchi, panglima tertinggi jepang untuk Asia tenggara. Sjahrir berkesimpulan bahwa tidak ada gunanya berunding dengan jepang Karen jepang toh sudah luluh-lantak olehbom atom sekutu.
Soekarno masih tetap tidak mempercayainya, hal itu membikin Bung kecil berang. Ia menantang Soekarno dan mengatakan siap membawa bung besar ke kantor Kenpeitai, polisi rahasia jepang, untuk mengecek kebenaran berita yang ia berikan. Walau dia tahu datang ke kantor itu bisa saja membuatnya ditahan.
Tapi Soekarno menolak. Ia yakin Jepang belum menyerah itula yang membuat Sjahrir marah meski ia tak menyampaiaknnya secara terbuka kepada Bung Karno.
Kepada Badiolah murka itu dilampiaskan sjahrir mengumpat berkali-kali mengatakan bahwa Soekarno pengecut dan banci, itulah marah paling hebat sepanjang Badio beteman dengan Sjahrir (dikutip dari buku perjuangan revolusi 1987)
Soekarno tahu bahwa sajhrir sering memakinya “ dia tertawa mengejekku diam-diam tak pernah didepanku Soekarno itu gila,Soekarno itu pengecut, Soekarno itu kejepang-jepangan”(dikutip dari Biografi Soekarno yang ditulis Cindy Adams.
Sehari sebelum badio bekunjung, tepatnya tanggal 14 agustus 1945 Sjahrir dan Hatta bekunjung kerumah Soekarno dan meminta Bung Karno untuk melaksanakan proklamasi scepat-cepatnya, kala itu Soekarno berjanji akan melaksanakannya besok pagi tanggal 15 agustus 1945. Mendengar itu Sjahrir bergerak cepat mengumpulkan pemuda dan mahasiswa untuk berdemonstrasi .
Tapi Sjahrir mencium gelagat setengah hati Soekarno. Panitia perisapan kemerdekaan Indonesia masih juga mengadakan rapat-rapat dan berencana melanjutkannya tanggal 19 agustus 1945.
Menurut Sjahrir ini adalah akal-akalan jepang. Sjahrir mengusulkan proklamasi tak menunggu Jepang. Inilah saatnya melancarkan aksi massa.
Pukul 5 lima sore 15 agustus itu, ribuan pemuda telah bersiap menunggu diadakannyaproklamasi, namun tepat pukul setengah 6 sore soekarno mengabarkan bahwa belum akan mengadaka proklamasi. Kabar ini membuat ribuan pemuda pengiut sjahrir marah
Tengah mala Badio menemui sjahrir dan meminta sjahrir mendesak soekarno-hatta, tetap saja dwi tunggal itu menolak menyampaikan proklamasi . pemimpin pemuda pergi, mengadakan rapt penting yang akhirnya mengambil keputusan untuk menculik Soekarno diantaranya wiakana, Chaerul Saleh, dan Soekarni, serta Dokter Moewardi.
Sekitar pukul dua dini hari Badio melapor ke Sjahrir dan menyatakan akan menculik Soekarno. Sjahrir menolak usul itu, dan mengancam Badio tidak berbuat nekat.
Badio pergi, tapi satu jam kemudian dia membangunkan Bung kecil dan menyampaikan berita tentang serombngan pemuda nekat yang menculik Soekarno dan membawa ke tempat persembunyian dia daerah yang tidak diketahui persis(walaupun kita tahu bahwa Soekarno diculik dan dibawa ke Rengasdengklok)
(Ada beberapa versi utuk penculikan ini, ada yang bilang ini merupakan usul dari Sjahrir sendiri . dan ada yang bilang bahwa Sjahrir terjun total dan ikut serta dalam penculikan itu sendiri. Sejujurnya aku lebih condong dengan versi yang kutulis, bukan karna aku terlalu amat mencintai Sjahrir. Menurutku sjahrir yang kalem dan elegan tidak akan melakukan penculikan.)
Ahmad soebarjo, yang mengetahu hal ini melapor ke Laksamana Tadashi Maeda, kemudian Maeda menugaskan anakbuahnya, Nishijima untuk menemui Wikana di asrama Indonesia, disitu terjadi perdebatan hebat antara mereka. Nishijima meminta wikana buka mulut tentang tempat penculikan itu, imbalanya: Laksamana Maeda dan Nikijima akan membantu proklamasi kemerdekaan. Wikana setuju
Soebardjo, seorang jepang dan dua orang pemuda yang tidak dikenali meluncur ke Rengasdengklok dan menjemput Soekarno. Pukul 8 pagi Kamis 16 agustus, Dwi tunggal sampai di Jakarta dan langsung dibawa kerumah Laksamana Maeda, dijalan Imambonjol 1 jakarta. Adapun sebelumnya Laksamana Maeda telah mengunjungi rumah perwira-perwira tinggi jepang lainnya untuk meminta izin proklamasi, semuanya setuju asalakan tidak menimbulkan kerusahan. Soekarno, Hatta, Soebardjo, Laksaman Maeda, Nishijima dan dua orang jepang membuat teks proklamasi.
Pemuda pendukung Sjahrir dipimpin badio menghimpun kekuatan untuk menduduki kantor-kantor penting , delegasi dari Soekarno dan hatta yang dipimpin oleh Soekarni dengan menggunakan sepatu bot tebal dan pedang samurai panjang mendatangi Sajhrir dan memintanya ikut. Sjahrir menolak
Pukul 10 pagi didampingis Hatta Soekarno, membacakan naskah Proklamasi. Adapun sjahrir memilih tak hadir.

3 komentar:

dara chubby mengatakan...

hei... aktif lagi ok..?
ya...tau lah. anak TK atau anak SMA. betewe, salut buat mu. jarang lho ada anak sma yang suka sm sejarah...top.

D'Nia mengatakan...

sejarah....
sejarah......ehm...
bagus juga...
ok....
kok buat dijadiin topik

kunderemp mengatakan...

Bukan Sjahrir yang menyuruh menculik. Yang menculik adalah pemuda-pemuda dari Menteng 31 (sekarang gedung Joang). Bisa dibaca versi salah satu dari mereka di bukunya AM Hanafi, "Menteng 31"

Posting Komentar